Pernah terpikir untuk ikut konferensi di luar negeri? Apa mungkin kalian pernah merencanakan, tapi masih merasa kurang siap? Nggak ada kata 'nggak siap' untuk memulai! Begitulah pesan yang Arabedia dapat simpulkan setelah berhasil mengulik Muhammad Daniyaal untuk wawancara perdana di segmen Mereka Bisa Arabedia.
Mahasiswa Sastra Arab angkatan 2010 yang lebih sering dipanggil Daniel ini, punya rekor tersendiri dari keikutsertaannya dalam berbagai konferensi. Bayangkan saja, sejak pertengahan 2011 sampai dengan akhir 2012 lalu, Daniel sudah mengikuti kurang lebih 6 konferensi internasional, baik di dalam maupun di luar negeri. Luar negeri-nya di mana, tuh? Dalam jangka waktu kurang lebih setahun itu, Daniel sudah mampir ke empat negara: Ceko, Turki, Australia, dan Singapura.
Lebih Memilih Jenis Konferensi Kepemudaan
Dari sekian konferensi yang pernah diikutinya, konferensi yang pertama dipilihnya adalah 22nd International Youth Leadership Conference Juli 2011 lalu. Menurut Daniel, setidaknya ada tiga jenis konferensi yang bisa diikuti mahasiswa seperti kita, yaitu: konferensi kepemudaan, konferensi akademik, dan konferensi tingkat tinggi. Nah, jika kita baru mencoba mengikuti konferensi, alangkah baiknya dari level kepemudaan terlebih dulu, tambahnya.
"Step-by-Step untuk konferensi kepemudaan: Cari di Google, pelajari websitenya, isi formulir, tulis essay, (kalau lolos) cari sponsor, urus tiket pesawat dan akomodasi, urus visa, baca bismillah di bandara :)"
Percaya Diri Jadi Modal Nomor Satu
Ketika ditanya apa modal yang disiapkan ketika hendak mengikuti konferensi pertama kalinya. Secara berurutan Danil menjawab, percaya diri, kemampuan komunikasi yang baik, kreativitas, kemampuan Bahasa Inggris, dan yang terakhir uang. Dari kesemuanya, ternyata percaya diri jadi modal nomor satu! Dengan percaya diri kita bisa tetap konsisten dengan tujuan dan usaha kita untuk mendapatkan kesempatan mengikuti konferensi, bahkan untuk survive saat mengikutinya.
Uang Bukan Masalah
Uang Bukan Masalah
Dari urutan prioritas modal versi Daniel di atas, ternyata masalah uang ada di urutan buncit, teman-teman. Kok bisa? Tentu bisa. Kegiatan mahasiswa semacam mengikuti konverensi ini sangat didukung oleh kampus. Daniel menjelaskan, jika kita sudah diterima di sebuah konferensi, kita bisa langsung melapor ke manajer kemahasiswaan fakultas untuk minta dibuatkan surat pengantar ke direktur kemahasiswaan tingkat universitas. Selanjutnya, rektorat akan memberi bimbingan bagaimana mencari sponsor dan juga kemungkinan besar untuk mendapatkan sumbangan dari universitas.
Langsung Bergerak
Buat kita yang masih takut-takut untuk mengikuti kesempatan konferensi internasional, khususnya di luar negeri, Daniel punya beberapa pesan sederhana. Pertama cari konferensi sesuai kebutuhan, jangan karena mau ke luar negeri saja, kedua ikuti prosedurnya dengan baik dan benar supaya lolos, selanjutnya "biarkan Tuhan yang menggiring kalian", yang terakhir, mahasiswa yang hendak menyelesaikan studi di semester keenamnya ini berpesan: “Langsung aja gerak!”