7 Feb 2013

Festival Penciptaan Api Zoroaster di Iran

Baru-baru ini di Iran, telah diadakan sebuah perayaan besar oleh masyarakat minoritas penganut Zoroaster, yaitu Festival Sadeh. Perayaan tersebut dilangsungkan di beberapa daerah, seperti di Kooshk Varjavand, Kota Tehran.

Sadeh yang berarti 'seratus' merupakan jumlah hari dari akhir musim panas menurut perhitungan Iran kuno. Upacara mengumpulkan api adalah salah satu rangkaian dari perayaan tersebut.
Baik para pendeta dan masyarakat lain, yang datang dengan pakaian tradisional Iran, bersama-sama membakar kayu bakar dengan obor yang mereka bawa. Setelah itu mereka bersama-sama menari di sekeliling api unggun besar.

Pendeta Zoroaster, begitu juga dengan peserta lainnya, nampak memakai pakaian putih yang menyimbolkan kesucian. Baik laki-laki maupun perempuan turut membawa obor yang melambangkan kehormatan pada api yang diyakini sebagai penangkal kegelapan dan kedinginan di musim dingin. Api yang mereka ciptakan juga merupakan ungkapan rasa syukur mereka kepada Tuhan.

Selain itu, perayaan ini juga diisi dengan acara lainnya, seperti pembacaan ayat-ayat kitab suci dan doa-doa baik dengan iringan musik. Ada juga semacam bazar kecil dan pidato-pidato sambutan dari tokoh masyarakat Iran. Meskipun Sadeh adalah perayaan keagamaan Zoroaster, sejumlah masyarakat Muslim Iran juga turut melihat sekaligus berpartisipasi dalam acara tersebut.

Menurut Ali Doosti, salah satu masyarakat Muslim yang datang ke acara tersebut, Sadeh merupakan kekayaan budaya Iran yang telah berlangsung sejak lama. Tambahnya lagi, umat Muslim Iran tidak perlu ragu untuk merayakan kebersamaan bersama kerabat mereka yang beragama Zoroaster.

Keberadaan masyarakat Muslim dalam acara tersebut menunjukkan toleransi agama di Iran. Di antara 75 juta Muslim Syiah Iran, terdapat sekitar 20.000 masyarakat penganut Zoroaster. Memang, sebelum kedatagan Islam, agama Zoroaster adalah kepercayaan mayoritas di Kerajaan Persia.

Pada tahun 1970-an, ketika revolusi membawa Islam garis keras ke pemerintahan, sejumlah penganut Zoroaster berimigrasi keluar negeri dan meninggalkan 300.000 penganut agama yang berkitab suci Avesta tersebut. Kini mereka, bersama 150.000 pemeluk agama Kristen dan 50.000 penganut Yahudi, menjadi minoritas di Iran.

Festival tersebut pernah dilarang oleh pemerintah Irak, namun kini Sadeh telah mendapat pengakuan internasional. Sohrab Hengami, pendeta Zoroaster, mengatakan bahwa festival ini membawa suasana persabahatan dan kegembiraan.

"Sadeh adalah perayaan api, namun kami bukan penyembah api. Kami menyembah satu Tuhan," ungkap pendeta Khorshidian.


















Sumber:
- Buletin Internasional (7 Feb 2013). DAAI TV.
- Sadeh Festival: Iran Zoroastrians Celebrate Ancient Feast Of Fire (PHOTOS). www.huffington.com.
- Sadeh Fire in Kooshk Varjavand Enlightened The Eager Hearts of Iranianshttp://www.amordaden.blogfa.com/post-901.aspx.

Kontributor:

Erika - Arab 2010

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Widget

    Catatan | Bahasa, Linguistik, Sastra, Latar Belakang, Tokoh

    Widget