13 Apr 2013

Cerita Sore #1


Pertama bertemu sore itu,

Di bawah rindang pohon mahoni

sepoi angin sore dan riak air danau mampat pun jadi saksi

kau memanatapku dengan senyum indah terukir di wajah indahmu

tapi ku tak tahu, makna tatapan itu

di dalam relung hatiku berharap


tatapan itu adalah tatapan cinta

ya, tatapan cinta

setiap hari bertemu denganmu

membuatku yakin aku mencintaimu sama saat pertama kali kita bertemu

setiap hari bersamamu

membuatku yakin bahwa cinta ini tak dapat dibendung lagi

tatapanmu itu menyakinkanku

bahwa cintaku tak bertepuk sebelah tangan

setiap hari bertemu dirimu

rasanya perasaan ini terus menghantuiku

setiap hari bertemu dirimu

hati ini meledak-ledak

setiap hari bertemu dirimu

aku ingin mengatakan perasaanku

aku ingin mengatakan perasaanku

tapi

ketika bertemu dirimu pula

bibir ini kelu

bibir ini kaku

bibir ini bisu

setiap kali kita bertemu

aku mencari sesuatu dalam dirimu

sesuatu, apakah engkau juga mencintaiku?

ku perhatikan tatapan matamu

ku amati setiap ekor mata milikmu

dan sekarang aku tahu

dan sekarang aku sadar

tatapan itu bukan hanya untukku

tatapan itu milik semua wanita

tatapan itu milik semua wanita

yah, yah

mungkin aku terlalu percaya diri

mungkin aku terlalu ke”ge er”-an

mungkin aku terlalu banyak berharap

aku berusaha melupakanmu

berusaha melepaskanmu dari ingatanku

tapi aku tak bisa

kita selalu bertemu

kita selalu bersama

aku berusaha untuk tidak mencintaimu

aku benci mencintaimu

sangat benci mencintaimu

aku berusaha bersikap biasa

tapi tatapan matamu selalu mengganguku

menggangu setiap usahaku untuk melepaskanmu

tatapan matamu membuatku selalu berharap lebih

ya ..tatapan matamu

dan sekarang aku tahu

aku tak bisa lepas darimu

lepas dari mencintaimu

aku tak bisa

aku tak bisa



Ditulis oleh:

Anonim - Arab 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Widget

Catatan | Bahasa, Linguistik, Sastra, Latar Belakang, Tokoh

Widget