18 Feb 2013

Revolusi yang Belum Akan Berakhir: A to Z Mengenai Konflik Suriah

Judul buku: Musim Semi di Suriah Pengarang: Trais Kuncahyono 
Penerbit: Kompas, Cetakan Pertama Januari 2013 
Tahun terbit: 2013 
Tebal buku:286 hlm.
Harga buku: Rp49.000



Musim Semi di Suriah adalah buku kedelapan dari wartawan senior dan Wakil Pemimpin Redaksi  Harian Kompas yaitu Trias Kuncahyono. Trias telah menulis beberapa buku sejarah politik Timur Tengah dan yang termasuk nasional best seller adalah Jerusalem, Kesucian, Konflik dan Pengadilan Akhir. Sebagai Wartawan dan pem-red, sudah tidak asing lagi bagi Trias
untuk menggarap berita, namun kali ini berita harus diolah menjadi buku mengingat animo masyarakat akan revolusi di Timur Tengah, khususnya Suriah, sudah begitu besar. Berangkat dari pengalamannya menulis buku-buku sejarah dan politik Tim-Teng, lahirlah buku Musim Semi di Suriah, Anak-anak Sekolah Penyulut Revolusi.

Revolusi Suriah bukan lagi menjadi masalah Negara tersebut. Namun akibat yang meluas serta korban yang terus berjatuhan menjadikan konflik ini menjadi beban masyarakat Internasional, ditambah lagi revolusi yang sudah berjalan 22 bulan ini tidak kunjung usai untuk itu buku ini berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi di Suriah dalam tiga fase: past, present and future.

Buku ini terdiri dari 9 Bab. Bab satu sampai tiga membahas mengenai sejarah Negara Suriah, pola kepemimpinan, sepak terjang politik dan hubungan internasional Suriah pada masa lalu dan biografi presiden terdahulu yaitu Hafez al Assad dan anaknya yang sekarang juga menjadi presiden, Bashar al Assad. Bab keempat sampai ketujuh menjelaskan asal usul konflik Suriah, juga Arab Springs yang terjadi di beberapa negara Arab sebelumnya, juga perbandingan kebijakan-kebijakan politik yang diambil oleh negara-negara lain. Selain itu, dijelaskan juga perkembangan konflik hingga saat ini. Sedangkan bab akhir yaitu bab delapan sampai sembilan mengupas campur tangan internasional dalam penyelesaian konflik di Suriah. Seperti upaya PBB dalam membantu pengungsi Suriah, Rusia dan China yang terus mendukung rezim Assad dan sidang Dewan Keamanan PBB yang tak kunjung membuahkan hasil serta sikap acuh Amerika terhadap masalah Suriah.


Konflik yang dimulai dengan aksi pembuatan graffiti oleh anak-anak sekolah di Deraa, sebuah kota kecil di perbatasan Suriah-Yordania bisa menyulut semangat revolusi seluruh warga Suriah hanya dalam waktu singkat. Namun memang tidak mudah menumbangkan rezim yang telah mengakar kuat sejak 30 tahun lalu, sistem politik sektarian yang telah melekat erat di pemerintahan Assad menjadikan Ia memiliki back-up yang cukup kuat tidak hanya di bidang politik, namun juga militer. Ditambah hubungan harmonis Assad dengan dua anggota pemegang hak veto PBB yaitu Rusia dan Cina, menambah daftar panjang mengapa konflik ini tidak kunjung usai.

Buku setebal 280 halaman ini akan membawa pembaca ke sejarah panjang Suriah sebagai negara Neo-otoriter dan juga nasib masa depan warganya. Bagi para pembaca yang memang berniat untuk membuat penelitian mengenai konflik ini-pertanyaan-pertanyaan yang terus muncul sejak bab pertama akan dijawab oleh penulis di bab-bab selanjutnya. Ditambah dengan sumber-sumber terpecaya yang digunakan penulis untuk melengkapi data-data akan menjadi keuntungan tersendiri bagi pembaca. Ditambah dengan Halaman khusus yang berisi daftar-daftar peristiwa penting selama terjadinya konflik, serta kronologi langkah-langkah diplomatik akan memudahkan pembaca dalam membuat konsep pola pikir mengenai sebab akibat apa yang terjadi di Suriah.

Sedangkan typo dan kadang pengulangan paragraf menjadi kekurangan buku ini. Namun hal ini tidak terlalu signifikan mengingat buku ini ditulis dalam waktu singkat dan dikejar oleh waktu.

Buku ini memang bertujuan untuk menjelaskan apa yang terjadi di Suriah. Namun Trias Kuncahyono juga berusaha mengingatkan pembaca mengenai adanya efek domino dari revolusi-revolusi di Negara Timur Tengah sebelumnya, dengan demikian dengan membaca buku ini, khazanah pengetahuan bukan hanya terbuka pada bagian konflik Suriah, juga sejarah mengenai konflik Timur Tengah secara keseluruhan.



Kontributor: Amelia Djamil - Arab 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Widget

Catatan | Bahasa, Linguistik, Sastra, Latar Belakang, Tokoh

Widget