Limadzaa bi kulliyatil-lughotil-arabiyyah? Ada apa dengan
jurusan Sastra Arab?
Motivasi pertamaku bertolak dari ketertarikanku pada kutuubu
'uluumil Islamiyah (buku-buku pengetahuan Islam). Masih banyak, bahkan ada ribuan
buku yang belum diterjemahkan ke bahasa indonesia, padahal buku-buku itu
bagaikan mutiara di hutan rimba, sangat berharga dan memiliki manfaat faedah
yang besar. Terkadang dalam penerjemahannya, buku-buku tersebut diterjemahkan
dengan bahasa yang membingungkan dan datar, jadinya tidak sedikit juga
yang membosankan untuk dibaca, padahal di dalamnya ada keindahan.
Ada yang mengatakan bahwa "keindahan” tersebut hanya
dapat dirasakan dalam Bahasa Arab. Mungkin ada benarnya, tetapi aku ingin
mengubah itu. Aku ingin mentransfer keindahan yang dimiliki Bahasa Arab, ke dalam
Bahasa Indonesia, supaya masyarakat Indonesia juga bisa merasakan keindahan Bahasa
Arab dari tulisan tulisan para ulama tersebut.
Motivasi kedua, ada yang bertanya, "Kenapa kamu tidak memilih pilihan yang bisa membuatmu lebih
kaya atau sukses dan lalala?". Aku tidak bisa membayangkan kalau aku yang gak
bisa bahas tentang kimia, lalu masuk ke jurusan farmasi, itu bakal menjadi batu besar yang menimpa punggungku dan membuatku tidak maju. Di lain sisi, ada juga beberapa orang yang
bilang, "Kalau kamu bebas di satu hal, kamu bakal ngejar-ngejar hal
itu sampai kamu dapat--sejauh mana pun dia berada". Aku tertawa saja mendengar hal itu, tetapi aku
akui memang begitu.
Oleh karena itu, aku mau masuk jurusan yang benar-benar menjadi passionku, yang benar-benar buatku jatuh cinta. Dari sana,
kontribusi tergilaku mungkin muncul--untuk aku, untuk keluargaku, untuk masyarakat, semuanya--melalui jalan dengan menjadi seorang penerjemah Bahasa Arab, penulis, pengajar
bahkan diplomat sekalipun.
Mungkin semua orang ingin ketika lulus bisa mendapat pekerjaan, sehingga bisa terpenuhi
keinginannya di masa depan. Ada teman yang bercelutuk tentang anak jurusan
sastra, termasuk Sastra Arab yang gue jalani: "Kalau lu lulus dari Sastra Arab, kerja jadi apaan? Kemaren gua liat di bis, ada orang baca puisi gitu deh
sambil main robbana. Itu pekerjaan lu di masa depan ya? Hahaha". Itulah sekelumit candaan salah seorang teman yang hanya gue hadapi dengan
stay cool. Dan ketika aku mencari tahu peluang kerja Sastra Arab itu apa, subhanallah,
ini yang didapat: pekerja di bank, penulis, pemain
teater, karyawan di Deplu, kedutaan, penerjemah, guru, dosen, bahkan menteri, kerja di perusahaan asing, artis, dan masih banyak lagi.
Lalu, dengar-dengar Mapres FIB UI 2013, Kak Daniyaal Hadzami
dari Prodi Arab 2010, mendapatkan beasiswa untuk S2 ke luar negeri, dan dia cerita kalau dia akan mengambil Program Kajian Timur Tengah. Mungkin inilah orang yang
benar-benar membuat aku semangat di Sastra Arab; benar-benar membangkitkan jiwa sang maba. Itulah pentingnya motivasi untuk dijadikan tombak prestasi di Sastra Arab tercinta ini. Kak Daniyaal juga berpesan kepada maba lainnya, "Tolong lanjutkan
perjuangan saya di Mapres". Hati ini bilang, semoga aku bisa melanjutkan
perjuangan Kak Daniyaal menjadi Mapres. Amin, deh, semoga tercapai nanti.
Oleh karena itu, aku mau masuk jurusan yang benar-benar menjadi passionku, yang benar-benar buatku jatuh cinta. Dari sana, kontribusi tergilaku mungkin muncul--untuk aku, untuk keluargaku, untuk masyarakat, semuanya--melalui jalan dengan menjadi seorang penerjemah Bahasa Arab, penulis, pengajar bahkan diplomat sekalipun.
Mungkin semua orang ingin ketika lulus bisa mendapat pekerjaan, sehingga bisa terpenuhi keinginannya di masa depan. Ada teman yang bercelutuk tentang anak jurusan sastra, termasuk Sastra Arab yang gue jalani: "Kalau lu lulus dari Sastra Arab, kerja jadi apaan? Kemaren gua liat di bis, ada orang baca puisi gitu deh sambil main robbana. Itu pekerjaan lu di masa depan ya? Hahaha". Itulah sekelumit candaan salah seorang teman yang hanya gue hadapi dengan stay cool. Dan ketika aku mencari tahu peluang kerja Sastra Arab itu apa, subhanallah, ini yang didapat: pekerja di bank, penulis, pemain teater, karyawan di Deplu, kedutaan, penerjemah, guru, dosen, bahkan menteri, kerja di perusahaan asing, artis, dan masih banyak lagi.
assalamualaikum..
BalasHapuska boleh tanya..??