![]() |
بور حزين - julukan baru untuk nama daerah
Port Said. Ilustrasi ini menggambarkan kesedi- han akibat kerusuhan yang terjadi di stadion sepak bola Port Said, Mesir (01/02/2012) |
Peristiwa tersebut terjadi setelah pertandingan selesai. Papan banner skor menunjukkan nilai 3-1, dengan kemenangan untuk tuan rumah, Al-Masry. Setelah melihat kemenangan itu, suporter Al-Masry segera turun menerobos menuju lapangan dan menyerang suporter Al-Ahly dengan melempar batu dan botol. (Harian Analisa)
"Setelah pertandingan, preman dilepaskan ke arah para fans, mereka membunuh dan mengusir mereka, sementara pasukan polisi berdiri menyaksikan tanpa berbuat apa-apa. Itu adalah bentuk perlawanan balas dendam para polisi terhadap kelompok Ultra dan kelompok pendukung revolusi, padahal kami sedang dihukum oleh SCAF dan Kepolisian atas revolusi kita, sementara Mubarak dan anak buahnyabelum divonis untuk kejahatan tunggal yang mereka lakukan selama 30 tahun terakhir," ungkap Abdelrahman Sharaf, seorang pemuda dari kota Aleksandria.
Pernyataan dari salah satu pemuda Mesir tersebut juga ditulis dalam artikel terbaru di situs Al-Jazeera. Kelompok Ultra, jaringan penggemar fanatik sepak bola Mesir, mengutuk polisi yang dianggap sengaja membiarkan perusuh menyerang mereka. Permusuhan antara kelompok revolusi dan polisi ini terjadi sejak tahun lalu, setelah kelompok revolusi menghadapi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian saat masa pemberontakan untuk menggulingkan Mubarak.
![]() |
SPORTS.NET - Pemain Al-Ahly, tim sepak bola yang paling
dicintai oleh masyarakat Mesir, bubar ketika suporter
lawan yang menggila berhamburan memasuki lapangan.
|

